Sekitar 40 menit kemudian (jeda waktu yang diperkirakan untuk mengisi kandung kemih sampai penuh pada kelompok yang meminum 7 gelas sekaligus), para relawan diminta menjalani tes psikologi untuk mengukur kemampuan pengambilan keputusan. Hasilnya, para relawan yang kandung kemihnya sudah penuh cenderung menjatuhkan pilihan pada hal-hal yang sifatnya memberikan keuntungan jangka panjang, sementara relawan yang minumnya sedikit demi sedikit cenderung menjatuhkan pilihan pada hal-hal yang memberikan keuntungan sesaat. Hasil penelitian itu menegaskan hipotesis awal bahwa orang yang kebelet pipis lebih pintar mengambil keputusan.
Profesor Han Reul, ahli neurologi dari University of Bristol, menguraikan bagaimana kerja otak ketika pemiliknya panik. Pada waktu panik, otak melepaskan hormon stres, yaitu kortisol dan adrenalin. Kedua hormon itu diyakini mampu mengubah kerja hipokampus, bagian otak yang mengatur daya ingat dan kemampuan mempelajari sesuatu.
Perubahan mekanisme kerja hipokampus itu disebut epigenetic modification dan menyebabkan susunan rantai DNA (Deoxyribonucleic Acid) pada hipokampus seperti diprogram ulang. Pada kondisi kebelet pipis, ternyata seseorang akan lebih mudah mengingat atau memahami sesuatu. Karenanya, para peneliti menyarankan agar banyak minum air putih hingga kandung kemih penuh karena dapat memberi manfaat dalam bentuk peningkatan kinerja sel-sel otak, khususnya bagian otak yang merupakan pusat berpikir yang berhubungan dengan pengambilan risiko.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tulis Komentar teman - teman di sini...!!!