Webcertain Group baru-baru ini merilis data pengguna media sosial di
kawasan Asia Pasifik mencapai nilai 1 miliar pada akhir tahun 2014
kelak. Jumlah tersebut terbukti lima kali lipat lebih banyak dari jumlah
pengguna media sosial di Amerika Utara. Dengan jumlah tersebut, maka
media sosial di kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia merupakan lahan
yang sangat hijau bagi penjahat cyber untuk mengeruk keuntungan.
Berbagai cara dialami mulai dari proses peretasan hingga penyebaran
malware melalui PC dan smatrphone.
"Penipuan di media sosial semakin populer. Mereka memancing pengguna
untuk menginstal aplikasi tertentu melalui posting media sosial atau
menipu pengguna untuk mengklik situs yang menyebabkan infeksi virus atau
malware," ujar Terrence Tang, Direktur Senior Consumer Business,
Asia Pacific, Trend Micro. Untuk itu, Trend Micro mengungkapkan 9 metode
penipuan di media sosial yang saat ini tengah menjamur di media sosial,
antara lain:
1. Aplikasi Facebook Color Changer
Aplikasi pengubah warna Facebook merupakan satu dari 3 malware paling
berbahaya di Facebook karena terbukti mengandung malware yang
membahayakan. Aplikasi ini pernah dilaporkan menginfeksi lebih dari
10.000 akun.
Jika iklan aplikasi ini di klik, maka pengguna akan diarahkan ke situs
palsu dan mengelabui mereka untuk berbagi aplikasi dengan teman-teman,
termasuk menggunakan video tutorial untuk mengelabui pengguna agar
mengklik iklan.
Dengan cara inilah malware ini tersebar dan semua informasi mengenai Anda dan teman-teman Anda bisa dengan mudah didapatkan.
2. Aplikasi Who Viewed Your Facebook Profile
Masih dari jejaring sosial Facebook, kali ini aplikasi sejenis Aplikasi
Facebook Color Changer hadir dengan tema Who Viewed Your Facebook
Profile yang memungkinkan Anda bisa mengetahui siapa yang melihat profil
Facebook Anda.
Begitu Anda meng-klik tautan ini, maka jaringan sosial Anda akan langsung terkena scammer.
3. Video Facebook dengan judul yang menarik dan mencolok
Malware ketiga yang terbukti paling sering menelan korban adalah malware
berupa Video Facebook dengan judul yang menarik dan mencolok seperti
video perpisahan Robin Williams sebelum meninggal merupakan trik jitu
memancing para korban.
Pada trik ini Anda akan diarahkan ke situs lain yang serupa YouTube.
Saat hendak memutar video, Anda diharuskan mengupdate adobe flashAnda yang ternyata berisi virus malware yang berbahaya.
Penipuan ini juga dapat menyebabkan infeksi virus ke perangkat pengguna, seperti Rootkit yang sulit untuk dihapus.
4. Video Telanjang di Facebook
Memancing korban dengan tayangan ****o juga merupakan cara yang paling ampuh.
Terlebih lagi ketika menambahkan nama pelaku video ****o adalah artis
terkenal seperti pada kasus video seks Rihanna yang ternyata berisi
malware berbahaya.
Menurut perusahaan antivirus Bitdefender, video seks Rihanna menempati peringkat ketiga malware paling berbahaya di Facebook.
5. Aplikasi InstLikeapp di Instagram
Siapa yang tak terobsesi memiliki follower Instagram banyak, terlebih
lagi mendapatkan ratusan hingga ribuan like dari pengguna Instagram.
Memanfaatkan hal tersebut, beredar malware bernama InstLikeapp yang
menjanjikan akan memberikan foto Anda banyak like hanya dengan sekali
klik.
Namun, bukan like yang Anda dapatkan, melainkan password dan informasi
pribadi lain yang berhasil digondol peretas. Hingga kini aplikasi
tersebut masih beredar luas dan masih di terus di download orang awam.
6. Aplikasi Twitter Instant Followers
Aplikasi Twitter boot yang digadang-gadang mampu melonjakkan jumlah
Follower sudah ada sejak Twitter mulai booming beberapa tahun lalu.
Namun hingga kini masih banyak orang yang tergiur dengan aplikasi
abal-abal ini.
Modusnyapun masih sama, follower tak bertambah, justru data diri Anda
yang berhasil dijarah. Jikapun berhasil bertambah, maka follower yang
mengikuti Anda bukanlah orang asli, melainkan akun palsu yang siap
menyebarkan virus-virus malware lainnya.
7. Penipuan dengan Umpan Twitter
Tak hanya Facebook, penipuan melalui Twitter juga terbukti banyak terjadi. Salah satunya melalui pesan seperti
"Aku baru saja melihat fotomu ini" untuk mengelabui pengguna.
Parahnya pemberitahuan tersebut tampak meyakinkan karena masuk ke menu
direct message, dimana DM hanya bisa dilakukan oleh orang-orang memfolow
satu sama lain.
Inilah penyebab utama pembajakan akun besar-besaran pengguna Twiiter yang tak lagi bisa mengakses akunnya kembali.
8. Permainan Kencan di Tumblr
Siapa yang tak tergiur dengan ajakan kencan? Terutama bagi para jomblo
di luar sana yang tanpa pikir panjang akan mengklik tawaran aplikasi
kencan di Tumblr ini.
Fitur palsu ini dalam pesannya telah memikat banyak pengguna untuk
mengklik link dan membuat akun kencan yang malah membawanya ke situs
lain yang mengandung malware berbahaya.
9. Posting Palsu di Pinterest
Kali ini malware juga mengancam pengguna Pinterest.
Dimana untuk memancing korbannya, penjahat cyber menggunakan situs survei palsu atau situs phishing.
Aplikasi ini juga mengirim spam ke pengikut mereka untuk memperluas serangannya.
Sumber