Fiddy Anggriawan - Okezone Browser anda tidak mendukung iFrame
Jum'at, 26 April 2013 06:07 wib
ilustrasi dok. okezone
Sosok Uje memang sangat akrab dikalangan dunia selebritas dan dakwah. Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang, ini memang memiliki sedikit masa kelam dalam hidupnya.
Semasa kecil mengenyam pendidikan di PonDaar el-Qolam Gintung, Uje terbilang nakal. Seringkali dia kabur dari pesantren untuk main dan nonton di bioskop. Sampai akhirnya Uje dikeluarkan dari pesantren tersebut dan dipindahkan ke Madrasah Aliyah (MA, setingkat SMA). Bukannya bertambah baik, kenakalan Uje justru bertambah.
Apalagi setelah lulus di tahun 1990 dan kuliah di akademi broadcasting, kenakalan Uje pun tak berkurang. Dia bergaul dengan pemakai narkoba dan sering mengahabiskan waktu untuk dugem. Bahkan Uje akhirnya tak menyelesaikan kuliahnya.
Pada 1991, Uje pernah menjadi dancer di salah satu club. Dia juga sering nongkrong di Institut Kesenian Jakarta. Di kala para pemain sinetron sedang latihan, kadang-kadang Uje menggantikan salah satunya. Ia pun ikut casting dan mendapat peran. Salah satu sinetron yang sempat dibintanginya adalah Pendekar Halilintar. Bahkan Uje pernah dinobatkan sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI pada tahun itu.
Sampai akhirnya Uje bertemu dengan Pipik Dian Irawati, seorang model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, Uje masih berstatus sebagai pemakai. Meski demikian, hal itu tidak menghalangi Pipik yang bersedia dinikah siri pada 7 September 1999. Dua bulan kemudian mereka menikah resmi di Semarang.
Pernikahannya dengan Pipik ini dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.
Hal yang menyadarkan Uje dari kehidupan semua adalah saat dirinya diajak umroh oleh ibu dan kakaknya. Sebagai awal dari usaha pertaubatan, Uje mendapat amanah dari kakak tertuanya almarhum Ust. H. Abdullah Riyad, untuk melanjutkan dakwah kakaknya di Jakarta. Sebab almarhum mendapatkan kepercayaan dari MUIS (Majlis Ugame Islam Singapura) untuk menjadi Imam besar di Masjid Haji Mohammad Soleh, bersebelahan dengan Maqam Habib Nuh Al Habsyi, Palmer Road, Singapura.
Uje pun berdakwah pertama kali di sebuah masjid di Mangga Dua. Teks dakwahnya pun dibuat oleh sang istri. Hasilnya, honor ceramah sebesar Rp35 ribu dia bawa pulang dan langsung diberikan kepada istrinya.
Dari situlah Uje mulai berdakwah lewat majelis taklim, mushola, masjid, dan perlahan-lahan bisa seperti sekarang ini, dikenal oleh masyrakat banyak dikagumi oleh seluruh kalangan.
Selain itu pria kelahiran, Jakarta, 12 April 1973 itu juga kerap menyampaikan dakwahnya dalam bentuk lagu-lagu islami. Debut albumnya, Lahir Kembali diluncurkan 2006 lalu. Beberapa lagu diciptakannya sendiri dan dinyanyikan bersama penyanyi lagu-lagu religius muslim, seperti Opick, bahkan pernah berkolaborasi dengan grup band Ungu dalam mini album Ungu bertajuk Para Pencari-Mu (2007).
Namun, kini diusia ke 40 tahun, Uje harus menghembuskan nafas terakhirnya dalam peristiwa kecelakaan tunggal sepedah motor Kawasaki E650 yang ditungganginya, sekira pukul 01.00 Wib di kawasan Pondok Indah.
Berdasarkan informasi Uje sempat dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Kini, jenazahnya disemayamkan di rumah duka Perumahan Bukit Mas, Rempoa, Jakarta Selatan. Rencananya setelah Salat Jumat, jenazah akan disalatkan di Masjid Istiqlal dan akan dimakamkan di TPU Karet, Jakarta Pusat.
Selamat jalan Uje, semoga semua amal kebaikan mu diterima disisi-Nya. Amin.
Sumber Wikipedia.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tulis Komentar teman - teman di sini...!!!